Minggu, 13 November 2011

Sedang Ada Dimana

ketika rasa berubah menyertai musim

dan ketika nanarku menyurut

akupun masih saja menikmati senja tanpamu..

mencoba memaknai jejakmu yang tertinggal.

masih disini,

di kolong senja

menghitung deretan kata demi kata yang meremah.

ada cinta, resah dan juga rindu.

tak pernah lelah menghitung tiap pendar shiluet jingga

bersama bulan perak yang hadir membawa senyummu.


wahai.. sesaat lagi malam hadir, masih tanpamu.

ada senandung suaramu hadir serupa rinai hujan.

coretan puisi itu masih kusimpan rapi,

aku selalu mengingatmu di sela malam..

merekam cerita kita serupa pualam

dan takkan kubiarkan lenyap bersama kelam.


wahai..banyak kata yang tak mampu kuucap,

kita berdua hanya bersi-sapa…

ada yang tak mampu kulupa,

aku punya serumpun puisi tentang harapan,

juga bintang gemintang.

lalu aku melukis jejak dan senyummu di pelupuk mataku

hingga embun menitik lalu kubungkus rindu

dan sekeping rasa juga asaku

pada hening dan beningnya senyap.

serta dimanapun kita

akan tetap merajut mimpi

hingga akhir sebuah musim








 
.....