Puisikan hati kita,
tempatkan di dinding-dinding galeri yang sunyi.
Puisikan hati kita,
bila memang terasa ringan dengan berbagi,
maka bagikanlah pada teman-teman kita di Facebook.
dengan membaca puisi,
kita bisa melipat ruang dan waktu,
kita bisa merasakan hidup di pelbagai tempat dan saat,
kita bisa menghayati pelbagai perasaan jiwa.
Puisikan hati kita,
dengan menulis puisi kita bisa menciptakan perasaan kita sendiri,
kita bisa juga mengajak jiwa kita bersemangat,
bahagia,
sedih,
haru,
bergetar dan lain sebagainya,
kita juga bisa mengajak orang lain merasakan apa yang kita rasakan,
kita seakan bisa mengobati diri sendiri di saat hati benar-benar terluka.
So,puisikan hati kita,
and get the "poems power" in our heart.
Aku mencoba membuka pintu hati.
Sekedar bertanya sebentar saja,
mengapa begitu besar angin memasuki jendela
dan memporak-porandakan ruanganku.
Sekedar diam saja,kembali menata sejumlah jawaban.
Aku sadari ini bukan yang luar biasa,
memeluk malam,
memahami sepi,
memecahkan teka-teki.
Tapi mengapa tak bisa kujawab senyummu?
Saat hati tak terpahami,
saat keinginan tak terungkapkan?
Ah,memahami lebih sulit
menyelam di samudra hatimu...
Serasa aku tak pernah kembali dari pencarian ini...
Padahal hanya selembar damai yang sama-sama kita cari.
Oh,sampai kapan kupahami hatimu?
Sampai kapan
Di persimpangan mimpi,
Hanya diam....
Beberapa jalan di depan adalah perpanjangan jalan kenangan
Beberapa yang lain menawarkan semangat baru
Dan aku masih bermimpi...
Bukan untuk ragu
Atau untuk sebuah pilihan
Hanya mengurai sebuah tanda senyap
Bahwa mimpi adalah ribuan cinta...
Tak peduli seberapa kuat lelap kita
Atau seberapa bisa hayalan itu nyata
Kita akan selalu ada di sebuah rindu
Untuk berlari...
Atau mengamati,
Atau sekedar duduk dan menikmati rumput liar
Hingga menepi
Meski lelap,
Aku akan tetap mengigau
Agar langkahku ringan kesana
Agar jalanku lurus
Agar ada yang kutuju
Sambil sesekali,
Mencoba untuk bahagia
dalam temaramnya rindu...