Minggu, 14 Agustus 2011

Jejak Mimpi

(Kugumamkan kata itu berulang kali,

kutanamkan jauh dalam pusat hatiku.

Harus kupastikan bahwa kata itu benar-benar tertancap,

sebelum semua tentangnya terlalu jauh)


entah seperti apa lukisan
yang ada di hatimu
tak kulihat bentuknya
sekilas hanya warna memucat
seperti kenangan yang lewat
tapi ada garis lengkung
di bola matamu yang termenung
dengan merah dan biru
yang tak kau katakan artinya
lalu kucoba tulis puisi
tentang sepi menyapa sunyi
sambil mengusap setetes embun
yang membasahi kertas itu

Aku menatap lekat-lekat mimpi itu

Mataku seakan tak bisa lepas memandanginya.

Sama seperti rinduku

yang tak pernah bisa menghapus memori tentangnya.

Sama seperti hatiku

yang tak pernah bisa berhenti memanggil namanya.

Setiap saat aku menganggapnya sebagai masa indah

yang kini belum tergapai,

walaupun aku sangat mengharapkannya.

Senantiasa aku dan dia dipisahkan

oleh ruang dan waktu

Hingga senantiasa aku

Merindu....

apakah kita telah letih merambah belantara yang tanpa batas?
kita tidak tahu.
kita selalu bergumam....
" hidup adalah melangkah...

menjangkau....

menerjang...

dan berteriak....!!!
tapi kita tidak tahu,
apakah kita hanya letih mengarungi samudera yang tanpa sisi.

kita selalu bergumam :
"hidup adalah menghempas...

meraih....

meraup...

dan meracau!!!!!!
tapi kita tidak tahu
apakah kita letih,
kita butuh jawaban.
sebelum lindap.
lelap.





 
.....