Selasa, 12 Januari 2010

Elegi Anak Senyap

di setiap hariku
dalam kesendirianku kini
bayang bayangmu memijar sunyi
mengapa rasa rindu itu masih ada ketika hadirmu hampa
walaupun kusadari hilangmu
keindahan dunia hanpa kurasa karena yang ada hanya fatamorgana

tak lekang asa dimakan waktu, tak surut jua dilebur masa…
senyumanmu, kelembutanmu, santunmu, juga kasihmu, dulu
terus saja memburuku tanpa kenal waktu

pilu yang engkau sematkan seakan menciptakan romansa rindu tersendiri dihidupku
apakah engkau merasa juga atas pilunya jiwaku ?
apakah engkau merasa masih ada lantunku dalam doaku kini ?
dalam lembah air mata yang tercipta kini
setelah dulu engkau ajari aku mengunjungi manisnya rasa
dengan kasih engkau tinggalkan aku
dengan separuh nyawa yang pernah dulu engkau titipkan sempurna dalam semangatku

kemana kini kaki melangkah tanpamu ?
hendak menantimu tapi aku tahu engkau tak akan kembali menjemputku
ingin mencarimu
tapi aku tahu kemana arah pergimu

resah ini begitu menyiksaku
mengiris tiap inchi hatiku
dikucuri rindu rinduku denganmu

maafkan aku jika seandainya dulu tak pernah cukup untuk jadi sempurna dimatamu
jika aku yang tak pernah bersedia tunduk dibawah amanahmu
dan jika aku lalai berbagi jiwa seperti permintaanmu padaku

dan aku yang karena memilih hak dan kebebasanku
kini harus rela dikejar resah dan kesenyapan serta hati yang redup

jauh dialam bawah sadarku aku merasa tak akan bisa hidup tanpamu
karena bayangmu selalu mengintai setiap tarikan nafasku

kini kumenyadari bahwa doa akan mempersatukan kita selalu
senantiasa...
wahai sang kasih
aku akan senantiasa mengirimi engkau ribuan doa
ribuan airmata

(bagi sahabatku: Iriyani Haris)



 
.....