Minggu, 10 Januari 2010

Taman Rindu

di taman itu ada angin menyibak alunan senja

sejumput risau terbata-bata dalam galau bersama rindu

tertabur sari dari kumbang-kumbang

menungging di kelopak bunga, di taman itu

ada angin menyusup di dada terdalam

mendesau senja di angan yang gugur

merapat nyanyian-nyanyian saat ada suara semilir angin

di ujung taman di ujung angin di ujung kelopak mimpi

makna meniada menunda rindu.

************************************

kita adalah tawanan dari rindu

saat dunia menyodorkan kegetiran

terhambur teka-teki


kita adalah para musafir dari padang oase

yang selalu menanyakan dahaga

jarak dan kehidupan


kita adalah sekumpulan rindu

yang menyandang diam

lalu menembakannya pada mimpi


kita adalah arus sungai di lembah peradaban

mengalir sungsang di antara resah

risau dan senyap

**************************************

Rindu, aku jejalkan kalimatku dalam keterbatasan daya ;
Seberapa lamakah kesejatian bayanganku dipenggal retakan tanah ?
Sementara kita masih berjalan di jalan yang semakin sunyi; masih mengerling pada sosok-sosok
asing yang kerap tiarap dari sisa-sisa harap dan masih pula melambai pada pohon-pohon yang
bersungut-sungut pada daun-daun yang meninggalkannya tanpa permisi…

Rindu, aku deretkan kata-kataku dalam ketergantungan nurani;
Seberapa jauhkah perjalananku hingga tiba di tapal batas ?
Sementara kita masih berdiri di tempat awal yang tak bernama; masih menghitung pendar
cahaya yang kerlap-kerlipnya samar terhalau julang cemara dan masih pula menjumlahkan
bilangan-bilangan waktu yang semakin tak berkawan…

O, Rindu..di pengharapan terakhirku yang kubawa
dengan keterbatasan daya dan dalam ketergantungan nurani;
Ingin ku sisipkan cinta
Jika nanti aku kembali, bawakan setangkai melati untukmu
O, Rindu..apakah kau lupa ? ; hampir layu melati di tapal batas




 
.....