Kamis, 31 Desember 2009

Kata Yang Tertinggal

Semilir itu mantan kekasihku; tak kunjung sampai pada tapal batas kerinduan
Pun masa lalu yang terluka masih meraung - raung dalam tubuhku
Mungkin inilah dunia maya yang kau puisikan itu

Ketika aku tak mengenal lagi jarak dan bahasa
Atau barangkali kita telah melupakan hangatnya cinta
Dan hanya separuh matahari yang kubakar
Ketika padamu hidup kutitipkan

Namun..............
Pengkhianatan itu menyuruk ke dinding dada mengabarkan kabut
kelewat gerah
Menampar nampar igauku.......
Mengisak tangisku karena pilu

Ah aku ingin sangsi sebab hariku kelewat gelisah
menggigilkan angin gurun
Namun luka terlanjur menganga di jiwa padang pasir maha luas ini
Melindapkan dendam berkarat di sisa usia


************************************

siapakah yang telah mengalungkan sunyi
di pijar matamu? o, getar resah rinduku
pada bisik mesra palung sungai beningmu…
Hadir dirinya di antara kita
Membuai resah penekanan jiwa
Dikau berubah setelah ia tiba
Menghanyutkan cinta suci kita
Walaupun kini dikau tiada
Daku melangkah mengarunginya
Melepaskan dikau kekasih di jiwa
kan kuberikan apa saja
kan kulakukan apapun juga
membuat candi arca seribu
atau perahu untuk bulan madu
hingga kan kubuat kamu resah, berdoa
seperti roro jonggrang dan dayang sumbi meminta
"Tuhan, terbitkanlah matahari lebih awal"

Ada baiknya,
Tak mencatat hidup
Dalam lembar lembar buku harian
Suatu masa
Jika membacanya lagi
Manis,
Membuat kita ingin kembali pahit
Membuat duka tak bisa lupa
Ada baiknya,
Merenung hidup dalam penjuru sepi
Tak perlu malu
Mengenang, tersenyum atau menangis
Setelah itu, Siram semua
Bersiap menerima makanan baru
Yang lebih baik dari kemarin

Harapanku Tuhan,
Beri dia yang pernah kucinta
Hati yang tabah
Sabar
Agar selalu tegak berdiri
Menantang kerasnya hidup
Dan tolong bimbing dia
Ke jalan yang benar
Senang dalam segala hal
Cita-cita dan impian
Semoga berhasil

Karena aku telah jauh darinya


 
.....